Diantara rangkaian acara Wisuda Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persatuan Islam (Persis) Garut adalah memberikan penghargaan bagi Hafiz Al-Qur`an. Mahasiswa yang telah selesai studi dan juga hafal 30 juz Al-Qur`an diberikan penghargaan pada hari Sabtu, 16 September 2023. Apresiasi tahfizh tersebut dipaketkan dengan pemberian penghargaan bagi mahasiswa dengan nilai IPK tertinggi dan hasil riset terbaik.
Menghafal Alquran merupakan kemuliaan yang tiada tara. Untuk mencapainya perlu perhatian, pengorbanan, dan kesabaran yang tinggi. Apalagi waktu yang ada dipakai untuk kuliah. Tugas dan rangkaian perkuliahan saja sudah menyita waktu, ini ditambah harus menghafal Al-Qur`an. Sungguh memerlukan kesungguhan tiada tara.
Hafal Al-Qur`an 30 juz bukan perkara mudah. Meski Allah sudah berjanji dan menjamin kemudahannya namun memerlukan ikhtiyar maksimal manusia. Terlebih di situasi dan kondisi yang materi diutamakan maka perhatian terhadap Al-Qur`an cenderung kurang. Kecanggihan teknologi kadang meninabobokan dalam perkara yang tidak berguna. Akibatnya perhatian terhadap Al-Qur`an semakin tipis. Terlalu jauh hafal, kadang untuk membaca setiap hari saja tidak banyak yang bisa. Bila ada yang hafal Al-Qur`an maka berarti sudah berhasil melalui tantangan yang ada.
Wisuda STAIPI Garut sekarang mewisuda mahasiswa dari lima program studi (prodi). Yang hafal Al-Qur`an sekarang tidak identik dengan prodi agama saja. Dari prodi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Prodi Ekonomi Syariah pun ada yang hafiz Al-Qur`an. Ini merupakan fenomena yang menarik.
STAIPI Garut berusaha mewujudkan para sarjana yang dekat dengan Al-Qur`an. Kedekatan tersebut tercermin paling tidak dalam dua hal; pertama, tahsin; dan kedua, tahfizh. Untuk tahsin maka dibuat pelatihan dalam empat level. Sedangkan tahfizh ditentukan Prodi batas kewajibannya. Yang terendah adalah 2 juz, sedangkan kewajiban yang paling tinggi adalah 8 juz.
Bagi mereka para mahasiswa yang mempunyai perhatian lebih maka Unit Pengelola Teknis Tahsin dan Hifzh al-Qu`an (UPT-THQ) membimbing hingga menajdi hafizh. Apakah hafalan dari nol ataupun pernah hafal di lembaga lain maka harus setor ke musyrif yang ditunjuk UPT-THQ. Yang baru atau dari nol memang menghafal, bagi yang membawa bekal dari lembaga lain adalah sebagai murajaah (mengulang) hafalan. Dengan demikian kualitasnya dapat terjamin. Inilah ikhtiar dan sistem yang ditetapkan UPT-THQ STAI Persis Garut sekarang. Selamat kepada Eja Supriana, S.Ag., Firdaus Nuryadin, S.Ag., Aulia Azizah, S.Pd., Mutiara Indi, SE., dan Santika, S.Pd. sebagai hafizh al-Qur`an Tahun 2023. Semoga kemuliaannya dapat ditingkatkan. (Yusup Tajri)