Penutupan Majelis Tafsir Mujahid

Beberapa hari yang lalu diadakan penutupan Majelis Tafsir Mujahid. Kegiatan yang diikuti berbagai peserta dari belahan dunia ini berjalan dengan lancar. Peserta dari berbagai tempat dibimbing langsung oleh Dr. Musthofa Rif’at. Kepala Badan Kaderisasi Ulama dan Ahli Hadis Internasional ini tidak lelah membimbing kajian Tafsir Mujahid dari Surat al-Fatihah hingga al-Nas. Majelis ini berjalan selama 13 hari. Di akhir diadakan acara penutupan.

Kegiatan penutupan dilaksanakan pada hari Ahad 17 April 2022. Kegiatan ini disamping dihadiri para peserta juga disemarakkan sambutan dari Dr. Tajudin, Ust. Bachtiar Nasir, Ust. Husen Zaenal Muttaqin, Dr. Ahmad Syams, Dr. Ali An-Nahari dan Dr. Rif’at Hasan. Acara di Ahad siang ini dipandu Dr. Fadhlullah Hamzah. “Setelah 13 hari kita menyelesaikan kajian kitab tafsir Mujahid, kita telah melewati hari-hari yang indah di bulan Ramadhan ini dengan ilmu. Acara penutupan ini akan diawali oleh ketua Markaz Khidmat Sunnah wa Sirah Nabawiyah selaku penyelenggara, yaitu Dr. Tajudin Al Abbasi,” diantara prakatanya.

Sambutan pertama diberikan Dr. Tajudin. “Ucapan terima kasih atas nama markaz kepada KH Bachtiar Nasir, Dr. Musthofa Rif’at al Azhari, yang sudah memandu kita dalam pembacaan kitab tafsir Jalalain pada tahun yang lalu, dan memandu kita dalam pembacaan kitab tafsir Mujahid pada tahun ini. Juga tidak lupa kepada para seluruh pengurus yayasan se Indonesia.

Alhamdulillah syeikh Rif’at sudah membimbing kita selama dua tahun dalam pembelajaran tafsir yang kebanyakan orang tidak begitu memperhatikan bidang ini, apalagi sampai mengkhatamkan kitab. Atas karunia-Nya, juga kelapangan hati syeikh Rif’at ditambah dengan kesungguhan para pembelajar di sini, kita bisa menuntaskan kajian ini. Semoa Allah menjadikan perjuangan kita sebagai timbangan amal baik kita, dan menjadi sebab kembalinya umat kepada al Quran,” demikian sambutan dari Mudir Markaz Khidmat Sirah wa Sunnah Nabawiyah.

Sementara dari STAI Persis dan Markaz Khidmat al-Qur`an wa al-Sunnah (MKQS) Garut disampaikan oleh Ust. Husen Zainal Muttaqien. Sebagai Mudir MKQS ustadz Husen menyampaikan terima kasih yang sangat dalam. “Atas nama mudir Mudir Markaz Khidmat al Quran wa al Sunnah, juga mewakili rektor STAI Persis Garut, bakpak Dr. Maman Sumpena, juga mewakili Dr. Yusup Tajri selaku ketua Unit Pelaksana Teknis  Tahsin dan Hifzhul Quran di STAI Persis Garut.

Kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada syeikh Dr. Musthofa Rif’at yang sudah mengajarkan ilmunya kepada warga Indonesia, juga kepada panitia yang sudah menyelenggarakan program ini, khususnya kepada guru kita syeikh Dr. Tajudin al Abbasi yang menjadi penguji santri kami pada tahun yang lalu, semoga kita diberikan kesempatan lagi untuk berjumpa. Juga tidak lupa ucapan terimakasih kepada Dr. Rahmad Hidayat selaku mudir Markaz al Hijaz Institut sebagai dosen pembimbing  tesis rekan kami al Ustadz Hasan Ansori, M.Pd musyrif markaz kami. Salam hangat kami sampaikan kepada al Ustadz Bachtiar Nasir yang pernah mengunjungi kampus kami dan menyampaikan seminar nasional di kampus kami, semoga Allah mempertemukan kita lagi. Dan kepda semua yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Kami sangat bangga dengan program ini, apalagi program ini dibimbing langsung oleh syeikh kabir dari Mesir untuk mempelajari kitab yang ditulis oleh murid salah satu kibar ahli tafsir di kalangan sahabat, yaitu Mujahid. Sudah barang tentu jika kita belajar kepada orang besar, maka kita akan menjadi orang besar pula. Semoga majelis ini menstimulus kami untuk mengikuti majelis-majelis lain.

Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf atas ketidak-maksimalan kami dalam mengikuti program ini, karena kebetulah di kampus kami masih dalam hari-hari pembelajaran, sehingga ada beberapa pertemuan yang terlewatkan. Selain itu, anak-anak kami pula terkendala dalam memahami bahasa Arab, karena memang kemampuan bahasa Arab mahasiswa kami belum mencapai tingkatan mahir.

Kami juga berharap agar diselenggarakan kembali majelis-majelis lainnya untuk membaca kitab karya ulama, menyimak penjelasan matan, dan lain-lain agar kami berbekal ilmu kembali dengan ilmu yang berharga ini,” ungkap ustadz Husen.

Sementara Ust. Bachtiar Nasir, Lc. MM (Pembina AQL) dalam sambutannya menyinggung keistimewaan kajian yang ada. Di tengah masyarakat yang kurang perhatian terhadap al-Qur`an maka majelis seperti ini harus terus digalakkan. “Perlu disampaikan bahwa umat sangat membutuhkan pelatihan seperti ini. Ummat sangat membutuhkan pemahaman terhadap al-Quran, dan yang dimaksud dengan pemahaman terhadap al Quran, adalah dengan mengetahui makna-makna kalimatnya. Hal tersebut termasuk ke dalam dhorudiyah (yang sangat penting sekali). Fenomena menjauhi al-Quran telah nampak di era sekarang, yaitu dengan meninggalkan bacaan, meninggalkan hafalan, meninggalkan tadabur, hingga meninggalkan amal,” papar ustadz Bachtiar.

Sedangkan Dr. Musthofa Rif’at menjelaskan mengenai rencana ke depan. Kepala Badan Kaderisasi Ulama dan Ahli Hadis Internasional ini mengemukakan kegiatan serupa yang akan segera dijelang. Ia mengatakan: “InsyaAllah dalam waktu dekat kita akan menggelar program pembacaan shohih Bukhori, pembacaan dengan dhobt yang benar, beserta ragam perbedaan di dalamnya.” (Yusri – Hasan Ansori)

Leave a Reply

Your email address will not be published.