Sosialisasi Tahsin – Tahfizh bagi Mahasiswa Baru 2022

Upaya memperkenalkan program tahsin dan tahfizh di Kampus STAI Persis Garut, Unit Pelaksana Teknis Tahsin dan Hifzhil Quran (UPT-THQ) mengadakan sosialisasi program pada hari Ahad (18/12/2022). Kegiatan sosialisasi bertempat di Ruang Kelas STAI Persis Garut pada pukul 10.00 s/d 12.00 WIB.

Pada kesempatan tersebut, sosialisasi program dikhususkan untuk Mahasiswa semester baru. Jumlah mahasiswa semester baru yang hadir pada sosialisasi tersebut ±100 orang dari berbagai prodi yang ada. Sosialisasi ini dihadiri pula oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik STAI Persis Garut, Dr. Gun Gun Abdul Basith, M.Ag., yang memberikan sambutan sekaligus membuka acara pada sosialisasi tersebut.

Dalam sambutannya, Dr. Gun Gun menekankan pentingnya mahasiswa menguasai kompetensi tahsin dan hafalan Al-Quran. Hal itu tidak hanya untuk memudahkan penyelesaian tahap akhir perkuliahan, namun lebih jauhnya untuk meningkatkan SDM dalam bidang Al-Quran khususnya bagi masyarakat dan jam’iyyah.

Sosialisasi program inti UPTTHQ disampaikan langsung oleh Dr. Yusup Tajri, M.Pd. sebagai Kepala UPTTHQ.  Beliau mensosialisasikan berbagai informasi terkait program-program UPT-THQ yang meliputi program bimbingan tahsin, bimbingan tahfizh, bimbingan mentor dan bimbingan mujawwad. Adapun untuk program mujawad belum terlaksana karena masih kurangnya SDM dan mahasiswa yang minat pada bidang tersebut.

Melalui bimbingan tahsin dan tahfizh yang disediakan UPT-THQ, mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan target kompetensi tahsin sebanyak 4 level dan target hafalan sebanyak juz yang ditentukan Prodi masing-masing. Dalam hal ini mahasiwa diarahkan untuk mendaftar dan membayar biaya administrasi untuk kemudian dibagi kelompok dan dibina oleh mentor yang ditentukan UPTTHQ.

Dr. Yusup melanjutkan, bahwa program tahsin dan tahfizh yang dikelola UPT-THQ ini tidak lepas juga merupakan upaya mencapai visi STAI Persis Garut yaitu untuk menjadi Kampus unggulan dalam bidang keilmuan turats islam. Dalam hal ini khususnya kompetensi di bidang Al-Quran sebagai bagian dari keilmuan turats Islam, hingga kemudian diharapkan dapat menjadi komponen penting yang membantu pengembangan dakwah jam’iyyah. (Fitri Nuslaley)