Pelatihan Metode Riyadhoh bagi Mentor UPT-THQ

Unit Pelaksana Teknis Tahsin dan Hifzhil Quran (UPT-THQ) STAI Persis Garut mengadakan kegiatan Pembinaan Mentor pada Jum’at (08/09/2023). Pembinaan tersebut dilaksanakan di kelas STAI Persis Garut pukul 08.00 WIB.

Selain dihadiri oleh Ketua UPT-THQ, Dr. Yusup Tajri, M.Pd., Pembinaan tersebut dihadiri pula oleh Dr. H. Gun Gun Abdul Basith, sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik STAI Persis Garut dan penjamin mutu UPT-THQ ustadz Hasan Ansori, M.Pd. Sedangkan peserta pelatihan sekarang adalah para mentor UPT-THQ Staipi Garut.

Dr. Yusup menyampaikan pentingnya pelatihan ini bagi para mentor. Sebagai ujung tombak pencapaian kualitas terkait Alquran maka para mentor sangat menentukan. Kualitas mentor berpengaruh kepada kualitas lulusan. “Kami di UPT-THQ terus melakukan pembinaan kepada para mentor untuk menjamin kualitas. Dengan dibina ustadz Hasan setiap pekannya, maka kita pun melakukan berbagai pelatihan sebagai penambah kemampuan. Termasuk dalam pelatihan metode Riyadhoh ini,” ujar Dr. Yusup.

Dalam sambutannya, Dr. H. Gun Gun memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan pembinaan mentor ini. “Adanya pembinaan tahsin ini relevan dan bisa menjadi penunjang program tahfizh mahasiswa sebagai program unggulan lembaga  kampus STAI Persis Garut.” tuturnya.

Diisi oleh Ustadz Walid Abdirrahman, para mentor UPTTHQ dibina ilmu pengajaran Al-Quran metode Riyadhoh. Pada metode Riyadhoh ini, latihan pelafalan huruf-huruf Hijaiyah sangat penting sebelum membaca ataupun menghafal Al-Quran. Pelafalan huruf-huruf Hijaiyah di sini harus disesuaikan dengan dialek Arab yang tepat.

Selain sebagai ajang pembinaan dan peningkatan kualitas mentor, Pelatihan Tahsin ini harapannya bisa menjadi syiar Al-Quran di lingkungan kampus khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Menurut Dr. Gun Gun, hal tersebut bisa dilakukan dengan memaksimalkan transformasi digital yang terus berkembang pada masa ini.

“Harapannya nanti setiap kegiatan seperti ini bisa dibuatkan dokumentasinya. Para mentor yang sudah baik tahsinnya juga bisa dibuat rekaman bacaan Al-Qurannya untuk nanti bisa dimanfaatkan oleh lembaga kampus ataupun disyiarkan kepada khalayak umum.” begitu pungkas Dr. Gun Gun dalam sambutannya. (Fitri)